Travel Blog Reservasi – Seni mural ternyata nggak cuma bisa diaplikasikan di media seperti dinding atau kanvas lho. Masih ada sarana tak biasa lainnya yang bisa kamu gunakan untuk membuat gambar indah.
Contohnya seperti para petani Jepang yang berada Desa Inakadate di Prefektur Aomori yang memanfaatkan hamparan sawah untuk membuat sebuah lukisan masterpiece yang mengagumkan.
Inovasi unik yang dilakukan para petani ini dikenal sebagai Tanbo Art atau seni mural sawah. Kalau biasanya kamu melihat sawah yang didominasi dengan warna hijau atau kuning, di sini justru dihiasi dengan beraneka ragam warna yang membentuk sebuah gambar cantik dan menarik.
Eits…warna-warna tersebut bukan berasal dari cat lho. Semuanya 100% berasal dari padi alami. Keren banget kan?
Sejarah Seni Mural Sawah di Desa Inakadate
Desa Inakadate punya simbol resmi bernama Inenohana yang berarti bunga padi. Orang-orang Jepang lebih akrab memanggil tempat ini dengan julukan Desa Padi. Alasan mengapa diberi julukan demikian adalah karena desa ini dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas dan pekerjaan utama sebagian besar penduduk di sana adalah petani.
Seni murah sawah ini dimulai pada tahun 1992. Pada saat itu, pemerintah setempat sedang mencari cara untuk bisa menarik wisawatan datang ke sana. Kemudian, ada seseorang yang melihat sebidang sawah ditanami padi dengan beragam warna seperti kuning, ungu, dan hijau, dengan pola bergaris.
Ia pun mengusulkan untuk memanfaatkan jenis padi yang berbeda-beda itu untuk dibuat lukisan dengan memanfaatkan media sawah.

Pada tahun pertama, pemerintah bersama warga desa membuat mural di sawah dengan sebuah lukisah sederhana berupa gunung dan sebaris kata-kata ‘Rice Culture Village Inakadate‘ dalam aksara Jepang. Seiring berjalannya waktu, Tanbo Art kini sudah berkembang dengan hadirnya berbagai gambar yang beragam dan lebih realistis. Inilah yang jadi daya tarik pariwisata dari Desa Inakadate.
Proses Pembuatan Seni Mural Sawah
Proses pembuatan seni mural sawah kini jadi lebih modern dan terstruktur. Proses perencanaan tema lukisan dimulai pada saat musim gugur usai panen sekitar bulan April. Di waktu tersebut, Dewan Promosi Revitalisasi Desa akan memilih desain yang sekiranya bisa diterima oleh banyak orang.
Setelah itu, desain akan dicetak melalui program khusus komputer sehingga dapat membantu pengelola untuk menentukan perspektif gambar saat diaplikasikan ke sawah. Padi mulai ditanam pada akhir musim semi dan tumbuh pada bulan Mei sampai Oktober.
Proses penanaman padi melibatkan kurang lebih 1000 relawan yang terdiri dari warga lokal dan wisatawan. Mereka dengan senang hati membantu menanam benih di lahan yang super luas. Terdapat 12 varietas padi yang digunakan. Padi-padi tersebut pun terdiri atas tujuh warna yang berbeda.
Saat proses penanaman memang belum terlihat kecantikannya. Hasilnya baru terlihat ketika padi-padi tersebut mulai tumbuh dan membentuk sebuah lukisan yang apik.
Lukisan Unik di Hamparan Sawah
Ada beragam lukisan unik yang bisa kamu lihat di hamparan tersebut. Mulai dari gambar wajah, barcode, hingga adegan dalam cerita rakyat maupun film terkenal. Semuanya sukses membuat traveler geleng-geleng kepala karena takjub dan bangga deh.

Untuk tahun ini Desa Inakadate akan membuat seni mural sawah dengan menggunakan tema mitologi serta dongeng legendaris dari Negeri Sakura yaitu Legenda Yamata no Orochi dan Momotaro.

Kamu tentu tak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa menikmati cantiknya karya seni ini saat liburan ke Jepang nanti kan? Oleh sebab itu, pastikan Desa Inakadate ini masuk dalam list tempat yang wajib dikunjungi saat traveling ke Negeri Sakura.
Baca artikel menarik lainnya tentang wisata Jepang dari Reservasi.com
The post Seni Mural Sawah dari Jepang, Sukses Bikin Kagum dan Tercengang appeared first on Reservasi Travel Blog.