Travel Blog Reservasi – Kamu yang suka traveling dengan pesawat terbang, pasti sudah tidak asing dengan murah-mural di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Bandara Soekarno Hatta memang punya peran penting sebagai gerbang utama bagi wisatawan.
Tak heran jika Bandara Soekarno Hatta menghadirkan inovasi-inovasi yang keren, seperti mural yang terpampang di dinding terminal kedatangan Terminal 3 Soekarno Hatta.
Deretan mural seperti balon udara, astronot, hingga robot menghiasi terminal 3 ini.
Hasilnya, tidak sedikit penumpang pesawat yang baru tiba langsung berswafoto di mural-mural ini.
Hal yang unik dari mural ini adalah semua mural yang ada di sini digunakan sebagai hiasan untuk mengamuflase Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada di berbagai penjuru Terminal 3.
Tujuannya agar tidak ada kesan seram sebagai alat pemadam api, tapi justru menghasilkan kesan cantik dan jenaka dalam balutan mural dengan berbagai tema.
APAR memang jadi salah satu unsur penting keselamatan wajib di tempat publik.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, yang dilansir dari berbagai sumber, tabung APAR sengaja dipasang di sejumlah lokasi untuk memenuhi persyaratan keamanan bangunan jika terjadi insiden ringan seperti kebakaran kecil.
Agar tak terkesan kaku, tabung-tabung APAR di Bandara Soetta pun dikombinasikan dengan unsur seni.
Seni ini merupakan bagian dari upaya membuat bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai tempat yang menyenangkan bagi para turis maupun wisatawan domestik, selain tentunya fasilitas-fasilitas lain yang memang ada demi meningkatkan pelayanan.
Sentuhan Seni Lain di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Sentuhan seni di Bandara Soekarno Hatta tak hanya hadir dalam bentuk mural saja.
Seperti halnya saat kamu tiba di terminal 3, kamu akan melihat karya monumental dari Pintor Sirait.
Karya ini menggambar perempuan Bali yang tengah menari setinggi 17 meter.
Masuk ke bagian dalam, pada sisi pelaporan penumpang (check in), mata kamu akan dimanjakan dengan ukiran tradisional.
Ada enam line di pintu check ini yang ini yang setiap line-nya terdapat ukiran-ukiran yang diambil dari salah satu pulau.
Jadi mencerminkan Kalimantan, Papua, Jawa, Sumatera Sulawesi dan Indonesia Timur.
Clik here to view.

Kemudian menuju ruang tunggu penumpang, kamu akan disambut dengan karya lukisan sepanjang 20 meter sebanyak empat unit dari Sardono W Kusumo.
Pada setiap pintu, terpampang foto-foto dari Jay Subiakto. Dari foto ini ada barcode yang kalau di scan menggunakan ponsel akan mengeluarkan cerita
Jadi siapa pun yang menikmatinya itu tidak hanya bisa bertatapan namun bisa juga berdialog.
Lalu, pada sisi kedatangan, ada area sepanjang 750 meter. Penumpang bisa menikmati berbagai karya seni temporer.
Seperti karya dari Eko Nugroho, Tromarama, Angki Purbandono, Nur Salomo dan Eddi Prabandono.
Karya seni di Bandara Soekarno Hatta sebagai peningkatan pariwisata
Kesuksesan Angkasa Pura II dalam layanan ini sangat berkaitan dengan keinginan untuk meningkatkan pariwisata.
Pasalnya, mayoritas kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara ke Indonesia adalah melalui jalur udara. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kualitas layanan bandara.
Akses wisatawan mancanegara atau wisma masuk ke Indonesia sebesar 75 persen melalui udara, sedangkan sisanya melalui penyeberangan di Kepulauan Riau (Kepri), cruise di Lima Port, dan pelintas batas di perbatasan.
Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang dilansir dari berbagai sumber, bandara itu seperti halaman depan Indonesia, pintu gerbang utama tempat orang asing menginjakkan kaki di Indonesia.
Semacam moment of truth, wisatawan merasakan kesan pertama negeri ini adalah di bandara.
Baca juga berita traveling lainya di Reservasi.com
The post Mural Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jadi Lokasi Berswafoto yang Kekinian appeared first on Reservasi Travel Blog.