Travel Blog Reservasi – Beberapa penumpang yang masih awam dengan beberapa aturan yang terkadang menimbulkan pertanyaan mengapa beberapa aturan wajib dipatuhi oleh penumpang, misalnya ketika pramugari meminta sandaran tangan untuk diturunkan kemudian juga penumpang akan selalu diminta untuk membuka penutup/tirai jendela pesawat.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang tidak pernah diketahui alasannya. Namun ternyata ada beberapa alasan penting mengapa hal itu harus dilakukan. Sayangnya meskipun aturan tersebut diterapkan untuk keselamatan penumpang, ironisnya justru beberapa penumpang mengabaikannya, bahkan seolah-olah acuh terhadap instruksi yang diberikan oleh pramugari.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya kamu juga memahami alasan dibalik Mengapa sandaran tangan harus diturunkan pada saat pesawat hendak mendarat, seperti dilansir dari Indy100 (12/12).
Seorang instruktur keselamatan dari salah satu perusahaan penerbangan ternama, Sebastian Bouevier mengungkap alasan tersebut dalam situs Quora.
Ia mengutip Hukum Pertama gerak Newton yang berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap.”

Sebastian mengungkapkan dengan sangat sederhana bahwa jika sandaran tangan dalam posisi berdiri atau tidak dalam posisi berada di bawah, ada potensi sandaran tangan tersebut bisa terlempar dengan kecepatan yang sama ketika pesawat mendadak berhenti saat mendarat.
Kecepatan pesawat pada saat mendarat bisa mencapai 135 sampai dengan 155 knot, atau sekitar 200km perjam. Artinya jika sandaran tangan dalam posisi berdiri dan pesawat tiba-tiba berhenti dalam kecepatan 200 km per jam, diawati rekaan sandaran tangan tersebut akan terlempar dengan sangat kencang sehingga justru akan membahayakan penumpang itu sendiri.
Dengan kecepatan pesawat terbang yang hampir sama dengan kecepatan motor balap atau mobil balap saat mulai start, rasanya cukup untuk membuat luka yang serius Jika kamu terkena benturan dari sandaran tangan yang terlempar tersebut. Secara sederhana akan sangat sulit bagi seseorang untuk bisa lepas dari maut jika ditabrak oleh kendaraan yang melaju dalam kecepatan 200 km per jam.
Sebastian juga menambahkan bahwa keselamatan adalah prioritas utama bagi para kru penerbangan. Itulah sebabnya biasanya pramugari tidak akan bosan bosan untuk mengingatkan para penumpang terhadap standar prosedur keselamatan. Mungkin bagi penumpang hal tersebut dianggap sepele, namun ternyata akibatnya sangat fatal jika terjadi insiden yang tidak diinginkan.
“Sandaran tangan bisa saja diberdirikan, misalnya ketika kamu aku memang akan masuk untuk duduk di bagian kursi yang dekat dengan jendela pesawat. Namun pastikan sandaran tangan tersebut kamu turunkan ketika pesawat mulai berangkat, ketika hendak take off dan juga utamanya ketika Pesawat akan landing atau mendarat,” tambah Sebastian.
Hal tersebut juga sama seperti yang diinstruksikan oleh para pramugari ketika pesawat akan mendarat yaitu penumpang biasanya diminta untuk membuka tirai jendela pesawat.
Ada maksud dan alasan di balik itu semua, alasannya adalah ketika terjadi kondisi darurat pramugari bisa langsung memberikan informasi kepada pilot situasi yang ada di luar pesawat. Pramugari memiliki waktu yang amat singkat untuk melakukan evakuasi jika terjadi kondisi darurat.
Untuk itulah, daripada membuang-buang waktu dengan meminta untuk membuka tirai jendela pesawat pada saat kondisi darurat, akan lebih baik jika dilakukan sebelum kondisi darurat terjadi, sehingga kapan pun pramugari bisa langsung memberikan informasi secara tepat kepada kapten penerbangan.
Selain itu, dengan membuka tirai jendela pesawat, penumpang dan kru pesawat akan lebih mudah melihat kondisi kabin pesawat dalam kondisi cahaya yang temaram saat terjadi kondisi darurat.
Baca artikel menarik lainnya tentang aturan pesawat dari Reservasi.com
The post Ini Alasan Mengapa Sandaran Tangan Harus Diturunkan Pada Saat Pesawat Mendarat appeared first on Reservasi Travel Blog.