Travel Blog Reservasi – Gunung Sinabung meletus kembali dengan meluapkan awan panas. Ketinggian awan panas diperkirakan mencapai 5.000 meter. Gunung yang berada di kabupaten Karo, Sumatera Utara ini mengalami erupsi pada pukul 08.56 (19/2).
Gunung yang berjarak sekitar 36 kilometer dari Danau Toba ini, memiliki ketinggian puncak sekitar 2.460 mdpl. Tercatat gunung ini pernah meletus pada tahun 2010, tahun 2013, dan tahun 2016 sejak terakhir meletus pada tahun 1600-an.
Gunung Sinabung meletus pagi ini dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 m disertai suara gemuruh dan disertai awan panas dengan jangkauan ke arah timur laut sejauh 3.500 m dan ke arah selatan sejauh 4.900 m. Tidak ada korban jiwa. @BNPB_Indonesia @RadioElshinta pic.twitter.com/D9dPE7anor
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) February 19, 2018
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat diminta untuk menjauh dengan radius 5 km dari pusat erupsi. Sementara ini belum ada laporan terjadinya korban jiwa akibat letusan Gunung Sinabung.
Erupsi Gunung Sinabung diperkirakan akan terbawa angin ke arah Selatan dan Timur Tenggara. Lokasi yang diperkirakan terkena hujan abu adalah kawasan Kabanjahe.
Pemerintah setempat sudah mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah.
Pada saat letusan Gunung Sinabung tahun 2016, memakan korban hingga 7 orang meninggal dunia. Masyarakat diminta untuk menjauh dari area pusat letusan agar tidak terkena ancaman awan panas yang sewaktu-waktu bisa terjadi kembali.
Dampak Letusan Menimbulkan Kerugian Tidak Sedikit
Letusan Gunung Sinabung yang paling menakutkan adalah pada tahun 2013. Pada saat itu Sinabung “mengamuk” hingga mengalami erupsi sebanyak tiga kali. Namun demikian, menurut petugas pos pengamat, baru kali ini Sinabung menyemburkan awan panas paling dahsyat hingga ketinggian 5.000 meter.
Saat Gunung Sinabung meletus, kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah. Pada tahun 2013 saja diperkirakan kerugian yang diderita akibat letusan Gunung Sinabung mencapai angka Rp 1 triliun.
Yang paling banyak mendapatkan kerugian adalah sektor pertanian. Para petani Karo mengalami kerugian cukup besar setelah Gunung Sinabung erupsi.
Gunung Sinabung dipercaya terbentuk akibat letusan Gunung Toba yang hampir membuat manusia punah di muka bumi karena saking dahsyat letusannya. Dari letusan itulah terbentuk Danau Toba dan muncul beberapa gunung seperti Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang termasuk gunung api aktif di Provinsi Sumatera Utara.
Salah satu fenomena menarik dari letusan Gunung Sinabung adalah letusannya bukan bersumber dari puncak gunung bagian tengah melainkan dari sisi samping Gunung. Gunung ini termasuk dalam rangkaian Cincin Api Pasifik.
Sejarah mencatat bahwa Gunung Sinabung juga pernah meletus pertama kali pada tahun 800 masehi. Namun, dari catatan yang ada, baru kali ini Sinabung menyemburkan awan pekat hingga ketinggian 5 kilometer.
Gunung Paling Perkasa di Indonesia
Efek dari letusan Gunung Sinabung cukup berbeda dengan letusan gunung aktif lainnya di Indonesia. Bahkan dampak kerusakannya lebih berat dibandingkan dengan letusan Gunung Agung, Gunung Galunggung atau pun Gunung Bromo.
Bahkan, Gunung Sinabung tercatat sebagai gunung yang erupsi terlama sepanjang tahun 2013 hingga berakhir di awal tahun 2014.
Letusan Gunung Sinabung pun tak pernah lepas dari hal mistis di tengah masyarakat apalagi saat itu letusan awannya pernah membentuk manusia yang terlihat seperti berdoa.
Namun, dibalik kegagahan dan keperkasaan Gunung Sinabung, tersembunyi keindahan yang tiada tara.
Tepat di kaki Gunung Sinabung terdapat sebuah danau indah bernama Danau Lau Kawar yang kerap dijadikan sebagai tempat kemping oleh para pendaki gunung menikmati keindahan alam pesona Gunung Sinabung.
Gunung Sinabung termasuk gunung eksotis yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki.
The post Gunung Sinabung Meletus, Asap Pekat Membumbung Hingga 5 Kilometer appeared first on Reservasi Travel Blog.