Piknik ke Maluku Belum Sah Tanpa 6 Oleh-oleh Ini

Travel Blog Reservasi – Wilayah timur Indonesia terkenal kaya akan keindahan alam dan destinasi wisata seru. Salah satunya adalah Kepulauan Maluku yang terbagi menjadi 2 provinsi yaitu Maluku dan Maluku Utara. Gak cuma wisatawan domestik, turis asing juga banyak berdatangan mengincar keindahan laut Kepulauan Maluku.

Setelah puas berwisata, jangan lupa berburu oleh-oleh khas Maluku yang sulit kamu temui di daerah lain. Mumpung ada kesempatan berkunjung sana, jangan pulang dulu sebelum mendapat 6 oleh-oleh berikut.

Baca Indahnya Pulau Morotai, Destinasi yang Berada di Maluku Utara Ini

Kerajinan kerang Ambon

Sebagai wilayah kepulauan yang dikelilingi laut lepas, kerang menjadi komoditas utama penduduk sekitar. Gak cuma diolah menjadi kudapan lezat, cangkang kerangnya bisa dijadikan kerajinan tangan menarik.

Motif kerang sangat beragam, menghasilkan produk kerajinan cantik ketika disatukan. Ada yang berwujud gelang, kalung, cincin hingga bros. Wah, para wisatawan perempuan bisa kalap nih belanja suvenir!

Salah satu kawasan pengrajin kerang yang populer di Ambon adalah Batumerah. Di sepanjang jalan ini berjajar banyak toko kerajinan kerang. Harga tiap suvenirnya pun beragam, mulai dari Rp 20.000,00 – Rp 150.000,00 tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pengerjaan.

Kerajinan besi putih

Pernah mendengar kerajinan besi putih khas Maluku? Kabarnya, bahan baku besi putih didapat dari kapal-kapal karam yang berada di dasar Laut Banda. Kapal milik para penjajah asing ini sudah tenggelam sejak zaman dahulu. Namun kualitas besinya masih sangat bagus dan bisa diolah menjadi kerajinan tangan.

Sama seperti kerajinan kerang, olahan besi putih ini ada yang berwujud gelang, kalung dan bros. Bahkan sekilas tampilannya mirip emas putih lho. Harganya masih cukup terjangkau, dibandrol Rp 100.000,00 – Rp 350.000,00 per buah.

Kayu putih Ambon

Suka mencium aroma segar minyak kayu putih? Ambon juga dikenal sebagai penghasil kayu putih berkualitas tinggi di Indonesia. Bahkan hasil ekstraksi minyak kayu putih khas Ambon ini bisa diminum lho! Khasiatnya untuk melegakan tenggorokan dan mengatasi perut kembung.

Harganya memang terbilang mahal, sebotol kecil dihargai Rp 150.000,00. Tapi kualitasnya dijamin jempolan, sebanding dengan harga yang harus kamu bayar. Beda banget dengan minyak kayu putih yang dijual di pasaran, sensasi hangat bertahan lebih lama dan aromanya segar.

Rempah-rempah

Kalau oleh-oleh yang satu ini gak perlu diragukan lagi popularitasnya. Rempah-rempah asli Maluku sudah menjadi buruan para penjajah sejak zaman dulu. Kita sebagai penduduk asli Indonesia wajib mencicipi juga dong!

Cengkeh dan kayu manis menjadi produk rempah-rempah paling favorit. Banyak pengunjung dari luar Maluku yang sengaja memborong untuk dibawa pulang. Dua jenis rempah ini bisa digunakan sebagai campuran teh, atau ditambahkan dalam adonan kue.

Ikan Asar

Berlokasi di tepian laut, nggak lengkap rasanya berkunjung ke Maluku tanpa mencoba olahan ikan. Cobain deh lezatnya Ikan Asar, aneka ikan laut yang dilumuri bumbu rempah lalu dimasak dengan proses pengasapan.

Pedagang ikan asar banyak berjajar di sepanjang Jembatan Merah Putih, jembatan terpanjang di Indonesia Timur yang memisahkan Desa Rumah Tiga dan Desa Hative Kecil. Ikan asar biasa disajikan dengan nasi hangat, harga per kilonya berkisar antara Rp 50.000,00 – Rp 100.000,00 tergantung jenis ikan yang digunakan.

Kue sagu

Membahas kuliner khas Indonesia Timur, jelas olahan sagu juaranya. Sulit ditemukan di daerah lain, jangan lupa membeli kue sagu untuk dibawa pulang. Teksturnya renyah dengan cita rasa gurih tawar. Cocok nih buat camilan sore sebagai teman minum teh.

Yuk, pelesiran ke Maluku!

Baca Pesona Wisata Pulau Bair Tual Maluku yang Disebut Raja Ampat Maluku