
Travel Blog Reservasi – Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang tersebar merata dari Sabang hingga Merauke. Keanekaragaman inilah yang membuat kita berbeda dari negara-negara yang ada di dunia.
Baca Melawat ke Timur Indonesia, Bawa Pulang Oleh-oleh Khas Papua
Misalnya saja Papua. Sebagai provinsi yang ada di sebelah Timur Indonesia, Papua memiliki beragam tradisi unik yang tidak bisa kita ditemukan dimanapun. Penasaran?
-
Tradisi Menato Badan
Pernah lihat suku pedalaman di Papua? Badan mereka pasti dipenuhi oleh beragam jenis tato yang tentunya memiliki arti yang berbeda-beda. Tato badan menjadi suatu tradisi yang diadopsi oleh Suku Moi atau Suku Malamoi.
Tradisi tato badan pertama kali diperkenalkan pada zaman Neolitik oleh seorang imigran Asia yang datang ke wilayah Sorong. Sejak saat itulah, tato-mentato badan ini mulai populer dan masih digunakan oleh beberapa pemuda Suku Moi hingga sekarang.
Teknik pembuatan tato terbilang unik yaitu dengan mencelupkan tulang ikan atau duri pohon sagu ke Yak Kibi (arang halus) atau Loum (getah pohon) ke seluruh badan.
-
Tradisi Bakar Batu
Tradisi bakar batu merupakan sebuah tradisi tertua yang sampai sekarang masih dilakukan oleh masyarakat di Papua. Pembakaran batu bisa diartikan sebagai ucapan rasa syukur dan ajang untuk bersilaturahmi kepada tetangga ataupun masyarakat yang ada di sekitar.
Tradisi ini biasa dilakukan dalam acara pernikahan, penobatan kepala suku, kelahiran maupun dalam acara pengumpulan prajurit untuk berperang. Di beberapa daerah, tradisi bakar batu bahkan diadakan dalam sesi upacara kematian.
Tradisi bakar batu hanya bisa kita temukan di daerah pedalaman Papua saja. Misalnya di Lembah Baliem, Pegunungan Bintang, Nabire dan Panaiai. Sedangkan di kota, tradisi ini sudah tidak berlaku lagi karena masyarakat kota sudah mendapat pengaruh modernisasi.
-
Tradisi Menginjak Piring
Tradisi injak piring atau yang sering disebut mansorandak adalah tradisi lama yang masih dilakukan oleh Suku Biak yang tinggal di Papua Barat, Teluk Doreri dan Manokwari. Tradisi ini memiliki arti sebagai upacara penyambutan anggota keluarga yang sudah lama meninggalkan tanah kelahirannya karena harus merantau ke kota atau negeri orang lain.
Tradisi injak piring dipercaya dapat menghilangkan atau mengusir roh-roh jahat yang tinggal dalam diri seseorang saat dia merantau ke tempat lain. Sehingga orang tersebut terhindar dari gangguan apapun yang bersifat mistis.
Proses pelaksanaan tradisi injak piring dimulai dari mandi kembang. Kemudian, perantau harus masuk ke sebuah ruangan (ditemani oleh keluarga) untuk mengitari 9 piring sebanyak 9 kali putaran. Keunikan lain dari tradisi ini adalah makanan yang digantung di bagian atas rumah. Makanan ini hanya boleh disantap saat sesepuh adat memberikan aba-aba. Kalau belum ada aba-aba, maka dilarang keras untuk menyentuh apalagi memakan makanan tersebut.
-
Tradisi Memotong Jari
Kalau yang satu ini memang bikin merinding. Meskipun begitu, tradisi ini masih tetap berlaku hingga sekarang. Tradisi potong jari biasa dilakukan oleh Suku Dani yang bertempat tinggal di Lembah Baliem.
Tradisi potong jari melambangkan sebuah kerukunan, tali persaudaraan dan kekuatan. Tradisi ini biasa dilakukan saat seseorang kehilangan salah satu anggota keluarganya. Entah itu suami, istri, anak maupun saudara laki-laki dan perempuan kandung.
Jumlah jari yang terpotong biasanya sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang meninggal. Apabila seseorang sudah kehilangan beberapa dari jarinya, itu berarti kalau seseorang sudah kehilangan beberapa dari anggota keluarganya. Jadi duka cita yang dialami seseorang tidak hanya dilambangkan dengan air mata saja, tetapi juga dengan tradisi memotong jari.
Baca 5 Makanan Unik Khas Papua Barat Yang Mungkin Kamu Belum Tahu
The post Langka! 4 Tradisi Unik yang Bisa Kalian Temukan di Papua appeared first on Reservasi Travel Blog.