Unik, 6 Makanan Khas yang Bisa Dijumpai di Kalimantan Tengah

Travel Blog Reservasi – Bayangkan, apa jadinya jika kayu rotan diolah menjadi kudapan? Makanan khas dan unik ini hanya bisa kamu temui di Kalimantan Tengah. Provinsi yang beribukota di Palangkaraya ini terkenal dengan Suku Dayak, yang tetap melestarikan budaya para leluhurnya hingga kini.

Baca Hutan Mangrove Singkawang, Harta Karun Tersembunyi di Kalimantan Barat

Bahkan nggak cuma rotan, kayu pohon kelapa sawit pun bisa diolah jadi makanan lho! Simak yuk, Reservasi.com merangkum 6 kuliner unik khas Kalimantan Tengah yang nggak akan kamu temui di tempat lain.

Juhu Umbut Rotan

Provinsi Kalimantan Tengah terkenal akan hasil hutan dan perkebunannya. Populasi suku Dayak yang mencapai 46% dari jumlah total penduduk berperan besar dalam menjaga kelestarian alam dan kondisi hutan.

Hasil kayu dari hutan Kalimantan Tengah ternyata nggak cuma dijadikan bahan baku perabotan dan bangunan lho. Ada kuliner unik khas daerah ini yang terbuat dari kayu rotan. Bagian tunas atau kayu muda yang masih lunak dimasak bersama ikan dengan bumbu rempah.

Kudapan bernama Juhu Umbut Rotan ini memadukan rasa pahit gurih dari tunas rotan, dengan rasa manis asin dari ikan dan bumbu. Tekstur umbut rotan mirip rebung, namun lebih lunak dan kenyal. Tertarik mencoba?

Juhu Singkang Enyuh

Mirip dengan umbut rotan, Juhu Singkang Enyuh juga berbahan dasar batang pohon yaitu kelapa. Bagian pucuk bakal batang kelapa yang masih lunak dimasak dengan campuran bumbu rempah dan daun jeruk purut.

Bedanya dengan juhu umbut rotan, makanan ini nggak dicampur daging atau ikan. Aromanya lebih dominan wangi rempah tanpa bau amis ikan. Irisan lembut umbut kelapa yang berpadu dengan bumbu cocok disajikan bersama nasi hangat.

Kalumpe

Nggak kalah unik, olahan daun singkong khas Kalimantan Tengah ini berasal dari resep tradisional suku Dayak Maanyan dan Dayak Ngaju. Kalumpe atau dikenal juga sebagai karuang disajikan bersama sambal terasi dan nasi panas.

Cara pembuatannya sangat mudah, daun singkong ditumbuk halus bersama terong kecil lalu dicampur bumbu halus. Ada bawang merah, bawang putih, serai dan lengkuas yang membuat aromanya makin sedap.

Bangamat

Suku Dayak punya satu lagi kuliner ekstrem yang siap menantang adrenalinmu saat memakannya. Kebayang nggak, gimana rasanya menyantap masakan berkuah dengan bahan baku daging kelelawar?

Bangamat adalah masakan tradisional khas suku Dayak Maanyan dan Dayak Ngaju, yang menggunakan daging kelelawar pemakan buah. Jadi nggak sembarang kelelawar boleh dikonsumsi ya. Kelelawar enghisap darah dan pemakan serangga pantang untuk dikonsumsi.

Kelelawar dibersihkan dengan membuang bagian kuku dan bulu kasar di punggung. Sayap dan dagingnya kemudian dimasak dengan campuran rempah rahasia khas suku Dayak. Untuk mengurangi bau amis, biasanya ditambahkan hati batang pisang dan tumbuhan keladi ke dalam masakan.

Wadi

Mirip dengan iwak basamu khas Kalimantan Selatan, wadi adalah olahan fermentasi ikan dengan bumbu garam dan tumbukan beras ketan. Bahan baku utamanya bisa menggunakan ikan sungai atau daging babi, direndam dalam air garam selama 5-10 jam.

Setelah perendaman, daging dipindah ke wadah terbuka lalu dibiarkan sampai mengering. Selanjutnya daging dilumuri tumbukan beras ketan dan difermentasi lagi dalam wadah kedap udara selama 5-7 hari.

Kenta

Nggak cuma makanan berat, ada satu camilan manis khas Kalimantan Tengah yang cocok dijadikan hidangan penutup. Kenta mirip seperti kue lupis di Jawa, terbuat dari beras ketan yang disangrai lalu ditumbuk sampai pipih.

Pembuatannya pun mirip, beras ketan dikukus dalam selongsong bambu atau dibungkus daun pisang sampai matang. Rasa gurih hambarnya dipadukan dengan parutan kelapa dan gula merah cair saat penyajian.

Unik-unik banget kan kuliner tradisional khas Kalimantan Tengah ini. Apakah kamu tertarik mencoba?

Baca 10 Spot Wisata di Kalimantan, Nggak Kalah Cantik Sama Derawan!