Travel Blog Reservasi – Imlek memang selalu saja bertepatan dengan musim penghujan. Ada yang tahu apa sebabnya? Yap! menurut sejarahnya, nenek moyang orang Tionghoa dulunya bermata pencaharian sebagai petani yang mengandalkan seluruh penghidupannya dari hasil bercocok tanam. Dan para petani dulu sebelum mengenal irigasi, sangat bergantung pada turunnya hujan untuk mengairi persawahan dan menyirami perkebunan.
Perayaan Imlek 2016 ini sekaligus menadakan datangnya musim semi, dimana di musim semi diharapkan membawa kabar gembira. Lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam dapat digunakan kembali setelah musim dingin, dan menghantarkan rezeki yang banyak. Sedangkan orang-orang Tionghoa mempercayai bahwa hujan mendatangkan rezeki.
Kini walaupun tidak seluruh masyarakat Tionghoa yang berprofesi sebagai petani, tradisi Imlek ini selalu diselenggarakan secara meriah setiap tahunnya. Tradisi Imlek ini dijadikan sebagai ucapan rasa syukur mereka, atas rezeki yang sudah mereka terima dan berharap kemudahan rezeki di tahun depan.
Untuk menyambut Imlek, tak sedikit orang yang menyiapkannya. Bahkan nuansa imlek sudah bisa kita rasakan jauh sebelumnya. Lampion dan nuansa merah selalu menjadi ciri khas dari perayaan Imlek. Nah, bagi kalian yang tak ingin melewati perayaan Imlek yang meriah sambil berwisata ke berbagai daerah di Indonesia. Kalian bisa mengunjungi kota-kota berikut ini!
Warga Keturunan di Solo Pun Tak Mau Ketinggalan Merayakan Imlek dengan Meriah
Kota Solo adalah destinasi yang cocok jika kalian ingin merayakan imlek dengan sakral tetapi tetap meriah. Di Kota ini kalian dapat melihat secara langsung percampuran budaya antara Jawa dan Tionghoa yang melebur menjadi satu secara harmonis.
Perayaan ini diberi nama Grebeg Sudiro, yaitu perayaan Imlek yang bercampur dengan budaya adat Jawa. Dimana orang-orang mengadakan pawai selama 7 hari berturut-turut sambil membawa tumpukan kue keranjang serta hasil cocok tanam.
Tumpukan kue keranjang dan hasil bumi yang di bawa, diarak oleh bapak-bapak yang mengenakan pakaian adat Jawa untuk sampai ke pusatnya di daerah Pasar Gede, Solo. Kemudian di akhir acara biasanya dimeriahkan oleh pertunjukan barongsai, atraksi dari berbagai komunitas, kesenian Tionghoa dan Jawa, dan ditutup dengan berebut kue keranjang serta festival kembang api.
Grebeg Sudiro ini memang sudah dilaksanakan dari tanggal 31 Januari lalu, tapi kalian jangan khawatir kalian masih bisa menikmatinya di akhir minggu ini bertepatan dengan acara akhir dari Perayaan Grebeg Sudiro.
Menyicip Kuliner Khas Tionghoa di Pasar Semawis
Selain Kota Solo, ada satu daerah di Semarang yang sayang untuk kalian lewati ketika Imlek yaitu Pasar Semawis. Pasar Semawis ini adalah pasar malam yang ada di daerah pecinan Semarang. Pasar ini memang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal, tetapi akan semakin meriah ketika Imlek tiba.
A photo posted by SEMARANG (@wisatasemarang) on
Ketika Imlek tiba, Pasar Semawis berubah semakin meriah, lampion-lampion merah cantik menghiasi jalan sepanjang Pasar Semawis. Panggung besar juga sengaja disediakan untuk menampilkan kesenian Tionghoa seperti wayang potehi, jipin, twa kok djwee, dan barongsai.
Sembari menikmati semaraknya Imlek, kalian juga bisa menikmati kuliner-kuliner khas daerah pecinan Semarang ini. Mulai dari kuliner halal sampai kuliner yang non-halal, yang terpenting jangan ragu untuk bertanya. Jangan tanya seberapa banyak dan enak kuliner di Pasar Semawis ini, sudah tidak diragukan lagi kelezatannya!
Pasar Semawis #semarang #escape #semawis #pecinansemarang #pasarsemawis
A photo posted by Naniek A. Buana (@keinan165) on
Tak hanya kuliner, jika kalian suka mengoleksi aksesoris di Pasar Semawis ini kalian bisa menemukan banyak penjual aksesoris khas dari Tionghoa. Seperti gelang dan kalung batu giok, serta aksesoris lainnya.
Menikmati Atraksi Tatung di Singkawang
Kalimantan Barat memang terasa sekali nuansa Imleknya, apalagi jika kalian mengunjungi kampung Tionghoa yang ada di Singkawang. Singkawang adalah kota kecil yang berada di provinsi Kalimantan Barat. Tradisi perayaan Imleknya jangan diragukan lagi, sangat terkenal se-Asia Tenggara!
Singkawang memiliki tradisi dimana setiap Imlek tiba, 15 hari setelahnya mereka mengadakan acara Cap Go Meh. Cap Go Meh ini biasanya diisi dengan pertunjukan-pertunjukan seni dari komunitas kesenian pecinan sekitar, tak jauh berbeda dengan yang kesenian pecinan lainnya di Nusantara.
Yang spesial adalah penampilan atraksi Tatung-nya yang ditunggu-tunggu setiap orang yang datang. Atraksi Tatung adalah atraksi-atraksi mengerikan yang akan ditampilkan oleh orang-orang tionghoa yang berdandan dengan sedemikian rupa dan tubuhnya dimasuki oleh roh leluhurnya.
Atraksi ini adalah atraksi yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat di Singkawang. Tak hanya orang keturunan Tionghoa yang menampilkan atraksi Tatung, tetapi orang dayak pun turut serta memeriahkannya.
Atraksi Tatung ini memang tergolong mengerikan, karena kalian akan disuguhkan pemandangan tatung yang berdarah-darah dengan wajah tertembus benda tajam. Atraksi ini bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat yang ada dipenjuru kota.
Jangankan wisatawan lokal yang ikut memadati perayaan Cap Go Meh di Singkawang, bahkan siatawan luar pun juga ikut meramaikan acara yang satu ini. Tertarik untuk melihatnya langsung? Yuk, langsung kunjungi Singkawang, Kalimantan Barat.
Nah, bagaimana? sudah menentukan pilihan mau merayakan Imlek di kota apa? Jangan sampai melewatkan liburan Imlek kalian sia-sia ya.. :)
Incoming search terms:
- pasar imlek semawis sampai tgl brp
The post Wisata Imlek 2016 Meriah di Tahun Monyet Api appeared first on Reservasi Travel Blog: Info Tips Perjalanan Wisata.