
Travel Blog Reservasi – Ketika pintu pesawat dibuka saat terbang akan menjadi mimpi buruk bukan hanya bagi pilot tetapi bagi semua penumpang yang ada di dalam pesawat.
Membuka pintu pesawat saat berada di ketinggian ribuan kaki bukan hal yang sepele. Mimpi buruk ini hampir saja terjadi beberapa minggu yang lalu saat sebuah penumpang pesawat Delta Air di kelas satu berusaha membuka pintu kabin seperti diberitakan Telegraph (14/7/2017).
Baca Apa yang Terjadi Ketika Menggunakan Flush Toilet di Pesawat?
Pesawat yang ditumpanginya merupakan pesawat yang terbang dari Chicago, Amerika Serikat ke Beijing, Tiongkok. Untunglah para kru pesawat Delta Air sigap dan berhasil menahannya sehingga mimpi buruk itu tidak terjadi. Penumpang tersebut akhirnya ditahan sesaat pesawat mendarat.
Pertanyaannya lalu bagaimana jika penumpang itu berhasil membuka pintu pesawat saat masih berada di ketinggian ribuan kaki?
Jika hal itu terjadi, kabin akan langsung kehilangan tekanannya dan kekacauan akan terjadi seketika.
Hal itu pernah terjadi pada sebuah pesawat Boeing 737 yang membawa 121 penumpang serta awak kabin Helios Airways, salah satu maskapai penerbangan di Yunani. Pesawat tersebut kehilangan tekanan kabin secara bertahap di ketinggian 30 ribu kaki.
Setelah tekanan di dalam kabin berkurang kemudian udara di dalam kabin semakin menipis. Itulah alasan jika kabin kekurangan tekanan, alat pernafasan akan secara otomatis terbuka.
Dalam setiap simulasi yang diperagakan oleh awak kabin, semua penumpang tanpa terkecuali harus segera memasang masker pernafasan. Orang tua yang membawa serta anaknya harus mendahulukan dulu dirinya sebelum memakaikan masker pada anaknya.
Lalu apa yang terjadi dengan Helios Airways?
Pesawat tersebut akhirnya jatuh secara perlahan sehingga akhirnya kehabisan bahan bakar dan kandas di daratan. Insiden itu termasuk salah satu insiden paling buruk yang dialami dalam dunia penerbangan di Yunani.
Masker oksigen tersebut sangat berguna untuk mencegah hipoksia atau kekurangan oksigen sehingga akan menurunkan kesadaran hingga ancaman kematian.
Dalam kondisi seperti itu, pilot akan tetap berusaha untuk menurunkan pesawat di ketinggian di bawah 10 ribu kaki meskipun ada hambatan seperti gunung dan lembah yang jadi ancaman.
Dekompresi tiba-tiba akan melontarkan siapapun yang berada di dekat pintu yang terbuka saat pesawat berada di udara. Pasti kamu pernah menonton adegan serupa di film-film tentang kecelakaan pesawat. Kurang lebih gambarannya seperti itu.
Risiko lain yang dihadapi oleh pesawat adalah terjadinya retakan pada lambung pesawat akibat pembekuan. Keretakan sekecil apapun pada pesawat akan berakibat fatal.
Retakan tersebut akan robek seketika ketika terjadi dekompresi di udara. Bahkan dalam kondisi seperti itupun awak kabin harus tetap siaga karena kursi yang dipasang dengan kuat di lantai pesawat bisa tersedot tiba-tiba saat terjadi dekompresi.
Contoh bahaya dekompresi tiba-tiba ini terjadi pada Japan Airlines penerbangan 123 dengan pesawat Boeing 747 yang menghantam gunung Gunma. 520 nyawa hilang seketika menjadikan insiden tersebut sebagai kecelakaan paling mematikan sepanjang sejarah penerbangan di dunia.
Untunglah sistem keamanan pintu pesawat kini tidak akan memungkinkan siapapun untuk membukanya dengan mudah ketika pesawat sudah berada di udara. Tekanan dalam kabin juga mengunci pintu dari dalam dengan kuat dan hanya bisa dibuka setelah pesawat berada di daratan.
Namun demikian lain halnya dengan pesawat yang digunakan para skydivers dan juga militer. Pesawat-pesawat tersebut tidak bertekanan.
Jadi, itulah gambaran betapa bahayanya jika tiba-tiba pintu terbuka atau jendela pesawat lepas saat berada di udara.
Baca Cara Memilih Tempat Duduk di Pesawat untuk Pasangan dengan Penerbangan Murah
The post Ini yang Terjadi Jika Pintu Pesawat Dibuka saat Terbang appeared first on Reservasi Travel Blog.