Yuk Mengenal 5 Makanan Khas Betawi

Travel Blog Reservasi – Makanan khas Betawi sebetulnya tak hanya kerak telor saja yang kerap mudah ditemukan saat ada perayaan Pekan Raya Jakarta di Kemayoran. Lebih dari itu, ada cukup banyak kuliner khas Betawi yang perlu dilestarikan dan juga diwariskan kepada generasi mendatang.

Baca Cobain 5 Tempat Nongkrong Hits di Jakarta

Makanan khas Betawi ini perlu dikenalkan kepada generasi saat ini agar tidak hilang. Karena melalui kuliner inilah ciri khas kebudayaan Betawi bisa dipertahankan. Meskipun saat ini sangat sulit untuk mendapatkan makanan khas Betawi di tempat-tempat umum maupun di pasar, tetapi masih banyak orang tua yang masih mempertahankan warisan budaya yang harus dijaga ini.

Roti Buaya

Salah satu makanan khas Betawi yang menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dihilangkan ketika sebuah perkawinan menggunakan adat perkawinan Betawi, maka biasanya salah satu yang disajikan dalam seserahan atau barang bawaan adalah roti buaya.

Roti buaya ternyata memiliki falsafah yang cukup dalam ketika dibawa dalam seserahan perkawinan adat Betawi. Menurut kepercayaan masyarakat Betawi roti buaya merupakan simbol kemapanan dan juga kesetiaan pada pasangan. Roti buaya juga merupakan sebuah harapan agar kedua mempelai bisa mempertahankan keluarganya hingga akhir hayat.

Asinan Betawi

Pada umumnya masyarakat hanya mengenal aslinya berasal dari Bogor tetapi jangan salah karena Betawi pun punya makanan khas yaitu asinan Betawi.

Ada sedikit perbedaan antara asinan Betawi dengan asinan Bogor. Resep asinan betawi menggunakan olahan kacang goreng, bumbu kacang, cuka, kerupuk dan cabai. Asinan Betawi menggunakan bahan utama sayuran seperti kol, selada, timun, wortel dan potongan tahu. Sedangkan asinan Bogor menggunakan bahan utama buah-buahan.

Kue Cucur

Makanan khas Betawi ini merupakan pada jajanan yang lumrah dijajakan di beberapa pasar di sekitar Jakarta. Pada masanya buah ini sangat populer di kalangan warga Betawi dan menjadi salah satu hidangan yang tersedia di meja makan.

Ternyata ada asal muasal mengapa kue ini dan makan kue cucur. Hal itu disebabkan karena proses pembuatannya dengan cara menipiskan adonan Ke dalam loyang seperti air yang mengalir namun dalam bahasa Betawi disebut mengucur. Proses itulah yang menjadikan nama jajanan khas Betawi ini disebut dengan nama kue cucur.

Nasi Ulam

Tidak bisa dimungkiri bahwa sejak dahulu terjadi akulturasi budaya antara budaya Tionghoa dengan budaya sekitarnya termasuk budaya Betawi. Salah satu produk budaya tersebut terwujud dalam bentuk kuliner khas salah satunya adalah nasi Ulam.

Nasi ulam sedikit berbeda dengan nasi uduk yang populer dijadikan sebagai sarapan utama warga Jakarta dan sekitarnya. Bahan utama nasi ulam menggunakan nasi pera, disandingkan dengan beberapa laut yang tidak berbeda jauh dengan lauk nasi uduk seperti telur dadar perkedel kentang limbah dengan cumi asin goreng yang membedakannya dengan nasi uduk.

Nasi ulam biasanya disajikan dengan daun kemangi, sambal serta ditaburi dengan taburan bawang goreng dan kacang tanah sehingga tampilannya lebih menarik dan rasanya juga lebih gurih.

Sengkulun

Makanan khas Betawi yang satu ini amat sangat jarang ditemui meskipun di pesta pernikahan adat Betawi. Jajanan ini sejenis kue beras ketan dengan tekstur yang lembut. Rasanya kenyal dan halus di mulut. Ada terasa gurih di lidah karena terdapat bahan campuran santan.

Sayangnya tidak banyak generasi saat ini yang menyukai kuliner khas Betawi seperti sengkulun ini. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan dan mengenalkan makanan khas Betawi ini pada dunia?

Baca Jakarta Vs. Bekasi, Festival Kuliner Jagoan Kamu yang Mana?